Total Tayangan Halaman

Sabtu, 16 Juli 2011

Nisfu Sya'ban apakah Boleh?


Biasanya pada malam pertengahan bulan sya'ban banyak orang berbondong-bondong pergi ke masjid untuk melakukan ritual/kebiasaan khusus yang disebut "Nifsu Sya'ban". Nah, mungkin anda sering mendengarnya bukan? Atau anda selalu melaksanakannya setiap tahun? Tahukah anda bahwa tradisi ini sebenarnya BIDA'H! Soalnya tidak ada satupun hadit's shahih yang menerangkan tentang tradisi ini. Menurut Republika Online :"tidak ada satu dalil pun yang shahih bahwa Rasulullah SAW melakukan puasa khusus Nisfu Sya'ban atau melaksanakan shalat khusus dengan jumlah rakaat tertentu pada malam Nisfu Sya'ban. Kalaupun ada yang melakukan ritual khusus di malam Nisfu Sya'ban ini, hanya beberapa dari kalangan tabi'in dari Syam, seperti Khalid bin Ma'dan dan Makhul, dan dalil yang digunakannya pun hadis lemah dan untuk kepentingan fadha'ilul a'mal."

Ada riwayat yang shahih bahwa Rasulullah SAW banyak melakukan puasa pada bulan Sya'ban, seperti diriwayatkan Bukhari Muslim dari Aisyah: "Tidaklah aku melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan kecuali bulan Ramadhan. Dan aku menyaksikan bulan yang paling banyak Beliau berpuasa (selain Ramadhan) adalah  Sya'ban. Beliau berpuasa (selama) bulan Sya'ban kecuali hanya sedikit (hari saja yang Beliau tidak berpuasa).'' 

Namun, tidak ada satu dalil pun yang shahih bahwa Rasulullah SAW melakukan puasa khusus Nisfu Sya'ban atau melaksanakan shalat khusus dengan jumlah rakaat tertentu pada malam Nisfu Sya'ban. 

Hal ini tentu jangan mengurangi semangat beribadah kita pada malam dan siang bulan Sya'ban. Perbanyaklah ibadah sunah seperti yang dicontohkan Rasulullah dalam riwayat Bukhari di atas. Dan, hindari ritual-ritual khusus yang dikerjakan bersama-sama dengan cara serta bacaan tertentu karena di sinilah titik khilafiah/perbedaan pendapatnya. Wallahu a'lam bish shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar