Total Tayangan Halaman

Jumat, 01 Juli 2011

Kisah Nabi Ibrahim dan 4 Burung

Pada suatu hari, Nabi Ibrahim bertanya-tanya kenapa Allah bisa menghidupkan orang yang sangat banyak sekali. Walaupun sebenarnya Nabi Ibrahim percaya Allah bisa hal tersebut tapi ia belum begitu tenang. Lalu Allah menyuruh Nabi Ibrahim menyembelih 4 ekor burung lalu diletakan di bukit. Lalu Allah menyuruh Nabi Ibrahim memanggil burung-burung tersebut niscaya keempat burung tersebut menghampiri Nabi. Lantas Nabi Ibrahim pun bersukud takjub.Pertanyaan Nabi Ibrahim lalu diabadikan di Surah Al Baqarah ayat 260:


2:260

260. Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati." Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu ?" Ibrahim menjawab: "Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku) Allah berfirman: "(Kalau demikian) ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah [165] semuanya olehmu. (Allah berfirman): "Lalu letakkan diatas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera." Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Lalu tahukah anda jenis-jenis burung tersebut. Menurut Ahli Tafsir keempat burung tersebut memiliki jenis berbeda. Menurut Ahli Tafsir burung tersebut adalah:
1.Burung Gagak
2.Burung Merak
3.Ayam Jago/Ayam Jantan
4.Burung Dara

Keempat burung tersebut memiliki sifat yang berbeda yang harus dihindari manusia. Dan yang pasti keempat burung tersebut memiliki sifat masing-masing:

1.Burung Gagak:

Burung Gagak sangat suka sekali memakani anak ayam sehingga sang induk pun jadi resah takut anaknya jadi mangsa sang gagak lagi. Nah sang gagak memiliki sifat suka mencuri atau panjang tangan. Manusia masih banyak yang suka berbuat mencuri sehingga derajatnya sama saja seperti burung gagak.Ayat Al Quran tentang mencuri salah satunya ada di Surah Al-Maidah ayat 38:
5:38
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Maidah:38)

2.Burung Merak

Burung Merak sangat suka sekali memamerkan ekornya yang indah. Seakan akan di burung paling cantik. Sama saja seperti sifat sombong. Manusia masih banyak yang mempunyai sifat ini. Mereka memamerkan harta, paras, jabatan, serta hal-hal dunia fana lainnya seakan-akan dia yang paling hebat.Ayat Al Quran tentang sombong salah satunya ada di Surah An-Nisa ayat 36:
4:36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri (An-Nisa:36)

3.Ayam Jago/Ayam Jantan

Ayam Jago atau Ayam Jantan setiap dia melihat ayam betina dia akan mengawini dirinya dengan ayam betina tersebut. Seperti tidak ada rasa malu atau beradab dari dunia hewan. Manusia pun masih ada yang bersifat tak tau malu. Mereka berzina berhubungan di luar pernikahan, jalan bergandengan padahal bukan muhrim dengan alasan senang-senang atau pacaran. Padahal di Islam itu dilarang sekali dan apa yang diperbuat mereka yang begitu hanya membuat dunianya kelam dan akheratnya menjadi siksaan. Berikut ada hadits yang menerangkan tentang rasa malu:

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshari Al Badri radhiyallahu’anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya di antara ucapan kenabian yang pertama kali ditemui manusia adalah jika engkau tidak merasa malu, maka berbuatlah semaumu.” (HR. Bukhari. Shahih dikeluarkan oleh Al Bukhari di dalam [Ahaditsul Anbiyaa’/3483/Fath])

4.Burung Dara

Burung Dara merupakan burung yang tamak. Saat dia di kandang yang ada makanannya dia akan kesana sampai makanan itu habis. Bila si pemilik lupa memberi ia makan ia akan pindah ke kandang yang ada makanannya begitu terus. Itu artinya dia hanya punya sifat ingin untung sendiri atau langsung meninggalkan yang tadi dipakainya secara instan. Manusia pun bisa begitu pula begitu dia memihak seseorang dan orang itu mundur dari jabatan/ada halangan ditinggalkan begitu saja tanpa ada rasa terima kasih atau curang/mau menang sendiri.






5 komentar:

  1. Patut dicermati secara seksama....

    BalasHapus
  2. Afwan akhi penjelasan ttg jenis burungnya ada di tafsir apa ya. Ana cari di tfsr ibnu katsir & al muyassar tdk ketemu ttg jenis burung tsb. Syukron

    BalasHapus
  3. Afwan akhi penjelasan ttg jenis burungnya ada di tafsir apa ya. Ana cari di tfsr ibnu katsir & al muyassar tdk ketemu ttg jenis burung tsb. Syukron

    BalasHapus
  4. روي عن ابن عباس أنه قال : هي الغرنوق ، والطاوس ، والديك ، والحمامة . وعنه أيضا : أنه أخذ وزا ، ورألا وهو فرخ النعام وديكا ، وطاوسا . وقال مجاهد وعكرمة : كانت حمامة ، وديكا ، وطاوسا ، وغرابا .

    BalasHapus